Prewedding Session di Bandung
7:33:00 PMSebenarnya sesi prewedding (prewed) ini penting nggak penting sih ya. Tadinya sempat berpikir untuk skip aja karena kok kayaknya buang-buang uang, modelnya (saya) pun nggak cakep-cakep amat, Hanif cakep sih, tapi kalau di depan kamera susah banget! nggak fotogenic blas! Takut gitu udah bayar mahal-mahal tapi hasilnya nggak sesuai ekspektasi. Dasar miskin.
Lalu dipikir-pikir lagi, liat foto-foto prewed orang kok lucu juga ya. Kapan lagi punya foto bagus, aesthetic, komposisi ciamik dan manis gitu kan? Setelah menebarkan jutaan rayuan mulai dari logis sampai lebay ke Hanif (Contoh: "Nanti kan LDR, kalau aku kangen trus kita nggak punya foto bagus gimana? huhuhu"), akhirnya dia mau diajak bikin foto & video prewed! Yeay!
Ada 3 calon vendor yang waktu itu jadi inceran. Itu pun lokasi vendornya beda-beda, karena lagi-lagi saya galau banget soal lokasi Saya sehari-hari beraktivitas di Bandung, Hanif di Jakarta, dan kampung halaman kita di Cirebon. Vendor fotografi untuk acara pernikahannya sendiri udah deal, sebenernya akan lebih praktis kalau pakai vendor yang sama, di Cirebon. Tapi.... ada beberapa hal yang saya nggak sreg dan pengen cobain yang lain aja gitu.
Ada 1 vendor di Bandung yang saya suka banget hasil foto dan videonya. tapi setelah tanya-tanya pricelistnya harganya lumayan juga bisa buat monthly expenses saya sendiri 2 bulan! huhuhuhu balik lagi alesannya. Dasar sobat miskin.
Beruntung banget saya punya temen yang--kalau lihat hasil foto & video di feed instagram fotografernya (Febri & Bryan suami-istri favorit!) sesuai banget sama selera saya. Mereka waktu itu baru "meluncurkan" jasa sampingan di luar pekerjaan utama mereka, buat foto dan videonya, dengan nama "Klandestin". Pricelistnya pun masih bener-bener suka-suka. Basenya sih seputaran Jakarta-Cilegon (Mas Bryan malah lagi di Thailand!) Eh diajak foto ke Bandung mau. Entah karena baru, atau emang harga temen, tapi harganya masih masuk akal lah di kantong kami wkwk. Jangan tanya pricelist di sini, tanya aja sendiri.
Saya pengen foto & video prewed yang benar-benar keliatan kayak kami sehari-hari, natural, bajunya nggak neko-neko, nggak banyak acting lebay dan nggak terlalu mesra-mesraan. Nggak terlalu keliatan niat prewed, tapi rapih. Beautiful mess gitu lho. Sebenernya sederhana tapi cukup ribet. Ngerti kan? ngerti aja please. Kalau bukan sama mereka, saya nggak yakin bisa dapet hasil yang saya mau, karena kebanyakan vendor dari cerita-cerita teman sih sukanya maksa! Berhubung ini teman sendiri, dan selera nya pun mirip-mirip, jadi lumayan gampang buat menyatukan visi kita (halah). Tapi serius deh, penting banget buat cari yang seleranya sama, save your energy supaya nggak makan ati!
Kalau agak siang, di sini udah dipasang hammock bertingkat yang warna-warni itu, jadi sebaiknya foto pagi-pagi banget! |
aa yang senyumnya pelit banget |
Those eyes <3 |
What if we ruin it all, and we love like fools?
and all we have we lose...
Mungkin buat sebagian orang, lagunya nggak cocok untuk video prewed. Karena isinya tentang hampir "Fall in love with people we can't have" Hampir. but, I can relate. Backsound video ini jadi pengingat masa-masa dimana kami sama-sama pernah punya pikiran kayak gitu satu-sama lain. Saya sampai nangis haru berkali-kali nonton ini dan bersyukur, terlepas dari apa pun yang akan dihadapi di depan nanti, kami akhirnya memutuskan menikah :)
Sebenarnya ada 1 orang fotografer lagi yang datang, Mas Warren. Tapi karena satu dan lain hal, dia baru berhasil datang menjelang makan siang. Sementara Hanif udah cranky dari pagi dipaksa foto, mana udah siang, panas, dan laper (kayak bayi). Sebagai permintaan maaf, tadinya Mas Warren bahkan kasih opsi mau lanjut besok pagi (gratis! sepuasnya!) tapi berhubung saya juga udah kepalang janji pas ngerayu-rayu Hanif "Bajunya satu doang kok ga ganti-ganti, fotonya bentar aja kok, sehariii ajaaaaa" yah, jadi melayang sudah jatah gratisan itu wkwk. Sayang sekali. Padahal seingetku mereka ya cuma janjiin 2 fotografer kok. wkwk. Ya sudah, percuma foto kalau modelnya bete kan, walau ya lumayan nggak enak juga sama masnya.
Ketagihan banget sesi foto foto sama mereka! pengen foto lagi tapi masih belum ada momennya. Jadi, kalau lagi ada yang cari vendor fotografi dan seleranya mirip-mirip kayak gini bisa hubungin Klandestin yaaaa
Venue:
Taman Hutan Raya Juanda
Kompleks Tahura Ir. H. Djuanda No.99, Dago Pakar
Telp (022) 2507939
2 comments
bikin sesi postweddd yuk.
ReplyDeletekan bisa lebih rilex dan bebas nih abis nikah. hehe
k maaf mau tanya prewedding di selasarsunaryo apa harus book dulu atau seperti apa?
ReplyDelete